This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 20 April 2015

Faktor Keberhasilan dan Kegagalan dalam Bisnis Franchise

Faktor Keberhasilan dan Kegagalan dalam Bisnis Franchise

1.      Nama waralaba : Balon Udara
Franchisor : Balon Udara Franchise Corp
Bidang usaha : Garai penjualan balon
Keunikan : Menjual balon dengan berbagai keperluan: balon iklan, balon remote kontrol, balon dekor, balon buket, balon duduk, balon print, balon gas, balon ritel dan sebagainya.
Berdiri : 1995
Waralaba Fee: Rp 25 juta
Total modal awal : Rp 31 juta (belum termasuk tempat)
Perkiraan BEP : –
Alamat : Jl Dr. Makaliwe 1/9 Grogol, Jakarta Barat 11450 Indonesia. Telp: (021) 5636838 / 5637473 / 9112228 , Fax: 5637472 Hp: 0818-664369

2.      Nama waralaba: Ayam bakar Wong Solo Sepeda motor roda tiga
Franchisor : PT Sarana Bakar Digdaya
Bidang Usaha : Garai kecil RM Wong Solo
Keunikan: Restoran dengan menu rumah makan Ayam oreng Wong Solo yang dijajakan dengan sepeda motor roda tiga
Berdiri : 1991 (wong solo)
Mulai waralaba : 2006 (Wong Solo sepeda motor roda tiga)
Waralaba fee: –
Total Modal awal: Rp 40 juta
Perkiraan BEP:

Alamat : Jalan Gajah Mada no 20 M, Telp/ Fax: (061) 787906 , Hp: 0811611242


3.      Nama waralaba : C-Kanoe
Franchisor : Bogasari Baking Center
Bidang usaha : Garai makanan khas
Keunikan : Makanan hawaiian hotdog yang dikembangkan oleh Bogasari Baking Center (BBC). Garainya dibuat knock-down dan bisa disambung dengan garai paket BBC lain menjadi mini cafe.
Berdiri : 2005
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 50 juta
Perkiraan BEP : 18 bulan
Alamat : Jalan Raya Cilincing no 1 Jakarta utara. Telp: 021-4301048 ext 465, 43920174, 43920126/7 Fax: 021-43920127

4.      Nama waralaba : Coffee Toffee
Franchisor : Hendy Setiono
Bidang usaha : Garai kopi
Keunikan : Kafe drive-thru. Dilayani dicounter khusus, tanpa meja dan kursi.
Berdiri : 2006
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 35 juta
Perkiraan BEP : –
Alamat : Semolowaru Elok 1 / 17 Surabaya. Telp: 031-70641912. Fax: 031-5949112

Dari contoh franchise diatas, mereka dapat bertahan karena memiliki faktor-faktor keberhasilan sebagai berikut:

Pertama, Evaluasi kekurangan, hal tersebut membuat kita tahu kekurangan kita, sehingga kita tidak lagi melakukan kesalahan yang sama secara terus menerus. Bisa dibilang, evaluasi kekurangan adalah tempat kita untuk berkaca diri.

Kedua, Disiplin. Banyak kisah dari orang-orang sukses yang diawali dari disiplin. Mulai dari disiplin waktu, sikap dan tegas kepada diri sendiri. Jika kita tidak bisa disiplin kepada diri sendiri, maka kita juga tidak bisa tegas kepada orang lain.

Ketiga adalah Inovasi Produk, hal ini penting agar membuat pelanggan tidak mudah bosan dengan produk yang kita perjual-belikan. Sehingga customer terus merasakan pengalaman baru saat membeli produk kita.

Kemudian yang Keempat ialah Terus Belajar. Tetaplah berpikir kalau kita adalah orang yang masih perlu belajar, sehingga hal tersebut dapat memotivasi kita untuk tidak cepat puas dengan apa yang sudah kita raih.

Cepat puas adalah sikap yang tidak membangun, sikap yang mampu membuat kita tidak berpikir maju dan sikap yang membuat kita tidak bisa mempertahankan apa yang sudah kita raih.

1.      Hartz Chicken Buffet
Bisnis yang dimiliki Sierad group ini sempat populer di Jakarta .  Group Sierad ini juga memiliki outlet Wendy’s  yang juga tidak terlalu berkembang. Mungkin group Sierad ini cocoknya jualan ayam mentah saja seperti outlet Belmart yang getol dikembangkan dimana mana.

2.      Video Ezy
Bisnis Sewa DVD semakin meredup popularitasnya semenjak era digital dan era internet makin tersebar di Indonesia. Di Amerika  toko sewa DVD seperti Blockbuster telah bangkrut disaingi Netflix yang menyewakan film melalui saluran internet. Di Indonesia ada dua merek yang pernah muncul di pameran franchise yakni toko sewa dvd Video Ezy dan toko sewa dvd Odiva.  Entah kedua merek ini masih ada di Indonesia dan makin meredup  atau sudah menghilang.

3.      Bread Story
Bisnis toko roti dari MALAYSIA yang didirikan oleh eks pemilik portal matamata.com yang mirip kapanlagi.com namun gagal ternyata menghilang juga toko rotinya. Toko roti Breadstory ini muncul setelah munculnya Breadtalk di Indonesia yang memunculkan konsep teater dalam pembuatan roti.  Follower Breadtalk yang sukses saat ini adalah Breadlife.  Emang nga hoki kali ya ? atau tidak memiliki tim sukses yang kuat ?

Dari contoh franchise diatas, mereka tidak dapat bertahan karena beberapa faktor sebagai berikut:

1.      Modal awal dan royalti Franchise (Waralaba) yang cukup tinggi
Modal awal dan franchise fee (royalty) bisa sangat mempengaruhi laba penyewa bisnis waralaba. Sebagai contoh, jika anda ingin membuka waralaba McDonald's, anda harus punya lokasi sendiri (sewa maupun milik), belum lagi royalti waralaba sekitar Rp 405 juta (US$ 45.000) untuk memegang hak waralaba selama 20 tahun, setelah masanya habis maka bisa diperpanjang.

2.      Biaya bahan baku yang mahal
Untuk anda bisa tetap berbisnis, kebanyakan pemilik franchise (waralaba) memaksa para pemegang lisensinya untuk membeli bahan baku dari pensuplai yang biasanya masih ada hubungan 'spesial' dengan si pemilik franchise (waralaba). Biasanya, harga yang ditetapkan oleh pensuplai ini lebih tinggi ketimbang harga pasar.

3.      Minimnya pendanaan
Kebanyakan pemegang lisensi franchise (waralaba) tidak punya akses ke pendanaan yang baik. Jadi, jika butuh tambahan modal, kebanyakan pemegang lisensi franchise (waralaba) harus merogoh koceknya sendiri. Bisa dibilang, pemegang lisensi franchise (waralaba) bergantung pada diri sendiri.

4.      Minimnya kontrol lokasi
Beberapa franchise (waralaba) punya aturan untuk tidak terlalu banyak membuka tokonya di sebuah kota demi menghindari saturasi pasar dan omzet yang anjlok. Akan tetapi banyak juga waralaba yang membuka toko sebanyak mungkin di sebuah kota demi menggenjot penjualan.

5.      Kurang kreatif
Sebuah franchise (waralaba) biasanya mewajibkan keseragaman. Mulai dari dekorasi toko, papan reklame, produk yang ditawarkan sampai seragam pelayannya harus sama. Untuk orang yang menyukai kreatifitas, ini bisa membuat frustasi.


Sumber:
         http://konsultansolusi.com/tag/waralaba-gagal/
         http://www.waralabaku.com/berita_detil.php?bid=40

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More