Senin, 07 Oktober 2013

RAGAM BAHASA INDONESIA

RAGAM BAHASA INDONESIA

A.    Pengertian Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. 

B.     Macam-macam ragam bahasa

1.      Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
a.       Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan secara lisan melalui media suara, dan terikat oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan memabantu pemahaman. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai.
Ciri-ciri ragam lisan :
- Memerlukan orang kedua/teman bicara;
- Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
- Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
- Berlangsung cepat;
Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
- Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
- Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Contoh Ragam bahsa lisan antara lain meliputi :
·        Ragam bahasa cakapan
·        Ragam bahasa pidato
·        Ragam bahasa kuliah
·        Ragam bahasa panggung

b.      Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang menggunakan tulisan dan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis kita dituntut untuk memiliki kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam tulis:
-          Tidak memerlukan kehadiran orang lain
-          Tidak terikat ruang dan waktu
-          Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
-          Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
-          Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
-           Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
-          Berlangsung lambat
-          Memerlukan alat bantu
Contoh ragam bahasa tulis antara lain meliputi :
·        Ragam bahasa teknis
·        Ragam bahasa undang-undang
·        Ragam bahasa catatan
·        Ragam bahasa surat

2.      Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur        
a.      Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek). 
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
b.      Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur. 
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
contoh:
1) Ira mau nulis surat à Ira mau menulis surat
2) Saya akan ceritakan tentang Kancil à Saya akan menceritakan tentang Kancil.
c.      Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.


Sumber :



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More